Read more: http://pkt-studio.blogspot.com/2012/03/untuk-mencari-tutorial-cara-membuat.html#ixzz1yd6Hmdnt
Read more: http://pkt-studio.blogspot.com/2012/03/untuk-mencari-tutorial-cara-membuat.html#ixzz1yd6T3ElW

Senin, 10 Desember 2012

tradisi marsanji di mandailing

Marsanji merupakan kebudayaan di daerah mandailing,Marsanji ini biasanya di lantunkan bila ada pesta perkawinan.Marsanji ini di lantunkan oleh Bujing-bujing(Nauli Bulung).kalau Nauli bulungnya sudah berkumpul,marsanji ini siap dilantunkan di suatu ruangan dimana kedua mempelai di sandingkan,biasanya mempelai wanita diminta untuk marsanji.di situlah tantangannya kalau mempelai wanitanya tidak bisa Marsanji di akan malu sendiri.jadi biasanya kalau wanita kabiasannya sudah pada biasa Marsanji,sebab sebelum di menikah dia akan belajar dulu,karena dia tidak mau di permalukan nantinya,pada saat dia akan memasuki jenjang pernikahan.

Jadi sudah pasti kalau orang yang berasal dari daerah mandailing sudah tidak ada yang tidak tau MARSANJI itu apa.Dan kalu juga ada yang tidak tau,berarti dia bukan orang Mandailing
Di daerah lain Marsanji disebut juga dengan nama Barzanji yang di ambil dari nama pengarangnya yaitu Syekh Ja'far al-Barzanji bin Hasan bin Abdul Karim kitab albarzanji ini biasa dilantunkan disaat ada acara acara besar keagamaan seperti Maulid nabi Muhammad SAW,Isra Mi’raj dan bahkan sering juga dibaca sesaat sebelum memulai acara pengajian rutin atapun tablig akbar dan tidak jarang dilakukan di berbagai kesempatan, sebagai sebuah pengharapan untuk pencapaian sesuatu yang lebih baik. Misalnya pada saat kelahiran bayi, mencukur rambut bayi (akikah), acara khitanan, pernikahan, dan upacara lainnya. Di masjid-masjid perkampungan, biasanya orang-orang duduk bersimpuh melingkar. Lalu seseorang membacakan Berzanji, yang pada bagian tertentu disahuti oleh jemaah lainnya secara bersamaan. Di tengah lingkaran terdapat nasi tumpeng dan makanan kecil lainnya yang dibuat warga setempat secara gotong-royong. Terdapat adat sebagian masyarakat, dimana pembacaan Berzanji juga dilakukan bersamaan dengan dipindah-pindahkannya bayi yang baru dicukur selama satu putaran dalam lingkaran. Sementara baju atau kain orang-orang yang sudah memegang bayi tersebut, kemudian diberi semprotan atau tetesan minyak wangi atau olesan bedak.
Pada saat ini, perayaan maulid dengan Berzanji seperti itu sudah berkurang, dan umumnya lebih terfokus di pesantren-pesantren kalangan Nahdlatul Ulama (Nahdliyin). Buku Berzanji tidaklah sukar didapatkan, bahkan sekarang ini sudah banyak beredar dengan terjemahannya.

Adapun pengarang kitab Albarzanji ini lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal tahun 1766. Barzanji berasal dari nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzinj. Karya tersebut sebenarnya berjudul 'Iqd al-Jawahir (Bahasa Arab, artinya kalung permata) yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya.(dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar