Read more: http://pkt-studio.blogspot.com/2012/03/untuk-mencari-tutorial-cara-membuat.html#ixzz1yd6Hmdnt
Read more: http://pkt-studio.blogspot.com/2012/03/untuk-mencari-tutorial-cara-membuat.html#ixzz1yd6T3ElW

Kamis, 21 Februari 2013

Subhanallah, Seorang Bayi di Nigeria Terlahir Membawa Al-Quran dari Rahim Ibunya

Ulama terkenal dari Nigeria pada Senin (14/5/2012) berkumpul di Mushin, Provinsi Lagos, barat daya Nigeria, untuk menyaksikan upacara penamaan seorang bayi. Bayi tersebut bukan bayi biasanya sehingga harus masuk pemberitaan di media, namun bayi yang terlahir pada 7 Mei 2012 tersebut terlahir dengan membawa sebuah Al-Quran kecil di tangannya dari rahim ibunya. Allahu akbar!
Setelah menyampaikan sebuah kultum, seorang ulama Nigeria, Ustadz Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed, memberikan nama kepada bayi tersebut dengan nama Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo. Dalam pemberian nama tersebut, Ustadz Abdul Rahman juga menasihati sang ibu dari jabang bayi tersebut bahwa bayinya bukanlah seorang nabi meskipun ia terlahir dari rahimnya sambil memegang Quran.
 
Beliau juga menambahkan bahwa hal tersebut merupakan kehendak Allah, untuk mengirim bayi tersebut ke dunia dengan cara yang menakjubkan, yakni terlahir dengan membawa Quran dari rahimnyaSubhanallah!
 
Ulama lain yang ikut dalam acara tersebut antara lain Syaikh Abdulraman Sulaiman Adangba, Ketua dari Komunitas Nasrulifathi Ustadz Alhaji Abdullahi Akinbode, dan Dr Ramoni Tijani dari Komunitas Islam Alifathiquareeb.
 
Sebelumnya pada Ahad (13/5), ibu dari sang jabang bayi ini menyatakan diri memeluk Islam setelah melihat bayinya terlahir dengan membawa Quran dari rahimnya. Kini, sang ibu 32 tahun yang dulu bernama Kikelomo Ilori ini kemudian berganti menjadi Sharifat. Hal serupa juga dilakukan oleh nenek sang jabang bayi yang dulu memeluk agama Kristen sekarang menjadi seorang Muslim dan mengganti namanya dengan nama Islami.
 
Di luar rumah sang jabang bayi, banyak pedangang tumpah ruah menjual berbagai suvenir tentang bayi tersebut, mulai dari kaos, tasbih, dan foto-foto sang jabang bayi yang terlahir membawa Quran tersebut.
 
Kelahiran sang jabang bayi tersebut hingga saat ini masih mengundang kontroversi, dimana para sekularis menganggap sesuatu yang mustahil bagi seorang bayi terlahir dengan memegang (membawa) Quran dari rahim sang ibu. Namun di lain pihak, banyak yang berpendapat bahwa apa pun bisa terjadi jika Allah berkehendak. Wallahu a’lam bish shawwab.

Ingin Punya Anak, Tahanan Palestina Selundupkan Sperma

Ada sekitar 4500 warga Palestina berada di penjara-penjara Zionis Israel, menjalani hukuman untuk perjuangannya, di antaranya melakukan pelemparan batu terhadap tentara penjajah Israel.
Diantara mereka juga ada sejumlah istri berkeinginan untuk hamil dan memiliki anak. Meskipun suami dalam kondisi ditahan, bahkan dalam jangka waktu lama. Meskipun para tahanan  dilarang dikunjungi istri atau suaminya. Tapi selalu ada jalan untuk memperjuangkan kebaikan.
“Kami para istri akan merangkak menjadi tua, dan kemungkinan memiliki bayi di masa mendatang berkurang,” kata Rimah Silawi, 38 tahun, dalam pemberitaan laman The Australian, Kamis (7/2/2013). Ia telah hamil satu bulan setelah menjalani perawatan IVF yang menggunakan sperma suaminya di penjara itu.
Suaminya, Usamah, sedang menjalani hukuman seumur hidup karena membunuh seorang Israel dan tiga orang Palestina yang berkolaborator dengan militer Israel di kota Tepi Barat, Jenin, 22 tahun yang lalu.
Sukses ‘Menghamili’ Istri
Seorang dokter ahli kesuburan Palestina mengklaim telah menggunakan sperma beberapa tahanan Palestina di  penjara-penjara Zionis Israel untuk membantu istri mereka memiliki bayi. Sperma para tahanan itu berhasil keluar dengan cara diselundupkan, dan sejauh ini lima wanita telah hamil.
Dokter tersebut menyatakan, meskipun tampaknya peluang dan kondisi para tahanan sulit, tetapi upaya ini masuk akal.
Dr Salim Abu Khaizaran dari Pusat Razan untuk IVF di kota Tepi Barat, Nablus, mengatakan, ia telah mengumpulkan 40 sampel, dan istri 22 tahanan telah menjalani perawatan IVF. Lima telah sukses, termasuk seorang wanita yang melahirkan bayinya awal tahun ini.
Dia mengatakan, tingkat keberhasilan rendah karena kesulitan dalam mengangkut sampel. Di negara-negara Barat tingkat keberhasilan IVF sekitar 25 persen dalam kondisi rumah sakit dan pelayanan yang ideal.
Abu Khaizaran mengatakan, ia memberikan layanan gratis demi solidaritas dengan para tahanan. “Para istri tahanan menderita Mereka merasa kesepian karena suami mereka berada di belakang terali besi, beberapa tahanan bahkan menghabiskan seluruh hidup mereka di situ. Mereka sangat ingin memiliki bayi yang dapat membuat kehidupan mereka berbeda,” kata Abu Khaizaran.
Menjaga Nasab
Kerabat para tahanan menolak mengatakan bagaimana sperma dapat diselundupkan keluar, karena takut informasi tersebut akan membuat pemerintah Zionis Israel mencegah upaya lebih lanjut. Mereka mengatakan sampel biasanya dibawa keluar dalam tabung tetes mata.
Istri seorang tahanan mengatakan, suaminya menyembunyikan sampel dalam pakaian yang diizinkan untuk diberikan kepada pengunjung. Sampel itu kemudian segera dibawa ke klinik untuk dibekukan. Tenggang waktu sekitar 4 jam.
Dia tidak ingin identitas dirinya disebutkan karena takut suaminya akan dihukum.
Sungguh mulia usaha mereka untuk menjaga nasab. Mereka tetap berupaya menjaga kesucian, kehormatan dan melangsungkan silsilah keluarga. Terali besi dan kejahatan kaum Zionis tidak membuat generasi Palestina habis.