Read more: http://pkt-studio.blogspot.com/2012/03/untuk-mencari-tutorial-cara-membuat.html#ixzz1yd6Hmdnt
Read more: http://pkt-studio.blogspot.com/2012/03/untuk-mencari-tutorial-cara-membuat.html#ixzz1yd6T3ElW

Selasa, 17 Juli 2012

Habib Hasan adalah anak sulung Habib Jafar  assegaf yang lahit di bogor pada 26 feb 1977,ia mendapat pendidikan awal dari ayahnya kemudian meneruskan ke pesantren Darul Hadist dan Darul tauhid di Malang selama tiga tahun
Alhabib Hasan Bin Jafar  Assegaf
Tahun 1998 Habib Hasan membuka sekaligus memimpin majelis ta’lim Al irfan.pengajian di gelar di kediamannya,Bogor,tepat di belakang rumah Habib Kramat empang bogor.pada suatu malam setelah shalat istikharah dan sebelumnya melakukan ziarah kemakam kakeknya,Habib Abdullah bin Muksin Alattas di Bogor,habib hasan bermimpi,”ana bermimpi bertemu Habib Kuncung (Habib Akhmad bin Alwi Alhaddad).dalam mimpi itu Habib kuncung berkata agar ana berdakwah di Jakarta”.tutur Habib Hasan.
Menyadari bahwa saran itu datang dari Habib kharismatik yang sudah tiada,Habib Hasan pun memulai dakwahnya di Jakarta.
Awalnya dia berkeliling dari rumah ke rumah murid muridnya.6 bulan kemudian,seorang jamaah datang kepadanya dengan membawa seorang pria berumur separuh baya,pria itu minta habib hasan bersedia mengobati kakinya.”ketika itu ana bingung,karena ana belum pernah menangani hal demikian”.kenangnya.namun,karena tak ingin mengecewakan tamunya,habib hasan kemudian mengambil sebotol air putih dan emmbacakan ratib alattas.botol itu kemudian  diserahkan kepada si sakit dengan pesan agar di minum setibanya di rumah.“Dua hari kemudian orang itu kembali kemari dalam keadaan sembuh”ujar habib hasan.
Entah bagaimana,rupanya peristiwa itu menyebar hingga nama habib hasan dikait-kaitkan dengan hal hal yang bersifat mistis dan supranatural,namun yang jelas sejak saat itu,jamaahnya pun bertambah secara signifikan,,menjadi seratus orang.awal tahun 1999 Habib umar bin Hud cipayung wafat,habib umar adalah teman kakek Habib Hasan.untuk menghormati teman kakeknya itu Habib Hasan mencium kening Almarhum dan berdoa,”Ya Allah jadikan aku seperti almarhum dalam hal ilmu dan amal”.satu bulan kemudian,jamaahnya bertambah lagi menjadi empat ratus orang.karena pertambahan jamaah yang cukup besar itu,pada akhir tahun 1999 atas saran H jamalih bin h puin sesepuh setempat,ia memindahkan tempat ta’lim ketempat masjid Ak Akhyar di kampong kandang.ketika saran itu dilaksakan yang hadir ada lima ratusan orang.
Selanjutnya jalan lebar seperti terbuka dengan sendirinya,masjid masjid seputar cilandak membuka pintunya lebar lebar untuk menapung acara majelis ta’lim Al-irfan.tahun 2000 jumlah jamaah bertambah lagi menjadi sekitar 800 orang,yang berdatangan dari segala penjuru Jakarta.melihat hal itu Habib Umar bin hafidz dari Tarim,Hadramaut,Yaman,setelah meminta pertimbangan kepada Habib Anis Alhabsyi mengubah nama majelis ta’lim itu menjadi  Nurul Musthafa yang berarti cahaya manusia pilihan.
Dua tahun kemudian,2002,syiar majelis ta’lim Nurul Musthafa meluas,mulaidari warung buncit,mampang prapatan,kuningan,kalibata,hingga kreo,jumlahnya pun bertambah menjadi sekitar 2000 orang.tahun 2003 majelis ta’lim Nurul Musthafa dikunjungi ulama ulama besar,seperti Habib abd qodir almansyur dari Makkah,Habib Zain bin smith dan putranya juga Habib Hasan Asy syatiri dari Tarim,Hadramaut.
Tahun 2003 adalah tahun ujian bagi Habib Hasan,selain ayahnya Habib Jafar wafat pada bulan haji,fitnah opun berdatangan kepadanya,majelis ta’lim nurul musthafa dikatakan sebagai majelis bid’ah,majelis syirik,malah suatu hari ketika ia bangun tidur ranjangnya penuh dengan kalajengking.maka Habib Hasan pun segera bangkit dari tidur dan berdoa,dalam sekejap kalajengking-kalajengking itu mati semua.pada ali yang lain ia menemukan ular di dalam kamarnya.
Bahkan pernah selama satu bulan kakinya tidak bias digerakkan,selama itu kegiatan diserahkan kepada adiknya Habib Abdullah.kakinya sembuh berkat bacaan rutin Subhanallah wabihamdihi Subhanallahil adzim Astagfirullah.
Sempat terlintas dalam benaknya akan meninggalkan kegiatan majelis ta’limnya itu,tapi dibatalkan,karena tidak disetujui Al allamah Alhabib Abdurrahman Assegaf,bukit duri.setelah mendapat dukungan Habib Abdurrahman assegaf hatinya semakin mantap dan untuk menghadapi fitnah fitnah itu,Habib Hasan melakukan ziarah ke makam para shaliihin di berbagai tempat,seperti luar batang,Kwitang,Bogor,Tegal,Pekalongan,Solo,Gresik,Surabaya,Bangil,Malang,dan lain lain.
Suatu hari Habib Hasan mengungkapkan kepada ibunya bahwa ia ingin menikah,sang ibu sangat bersyukur,maklum Habib Hasanadalah anak sulung,lantas ibunya menyodorkan 40 foto syarifah,Habib Hasan kemudian mengambil satu dan mengimpan dikantong sakunya tanpa melihat wajah gambar itu.
Esok harinya ia pergi ke tegal,dan memakai baju yang sama jadi ia yakin bahwa foto syarifah pemberian ibunya itu masih ada dikantong baju.namun,ketika sampai di tegal,foto itu hilang.kemudian ia melanjutkan perjalanan ke Solo.ketika sampai dirumah Habib Anis Alhabsyi di solo,dikantongnya ada sesuatu yang mengganjal.ternyata ganjalan itu adalah sebuah foto yaitu foto syarifah pemberian ibunya.saat ketemu Habib Anis,Habib Hasan meminta pendapat tentang calon istrinya yang wajahnya ada di dalam foto itu.padahal sampai detik itu ia belum melihat wajah fioto itu.dan ternyata Habib Anis menyatakan persetujuannya terhadap calon tersebut.
Sekembalinya ke Bogor,kepada ibunya Habib Hasan menceritakan pertemuan dengan Habib Anis,maka keluarganyapun segera mempersiapkan acara untuk melamar gadis itu,pada saat itulah Habib Hasan baru berani melihat wajah di foto yang telah dibawanya kemana mana itu yang ternyata adalah syarifah Muznah binti Ahmad Alhaddad,keponakan Habib Abdul qadir bin Ahmad Alhaddad,condet.lamaran tak bertepuk sebelah tangan.sebulan kemudian,pernikahan dua sejoli itu dilangsungkan dirumah mempelai perempuan.
Kini pasangan itu telah dikarunia tiga orang anak,Rokayah (8thn),Attos Abdullah (7thn) dan Ali (6thn).setelah Habib Hasan berkeluarga,semuanya jadi tambah lancer,jamaah bertambah hingga 6 ribu orang tersebar di Jakarta selatan dan Jakarta timur,bahkan tahun 2005 jumlah jamaah mencapai lima belas ribu orang.tahun berikutnya Habib Hasan pindah ke kampong manggis di depan kantor Sarul Aitam d jalan M Kahfi 1 jakarta selatan.disitu ia membangun rumah dan Mushalla di atas tanah hibah daru H abdul gofar,Hj Nur Utami dan H Masturoh.
Pada tahun itu juga Habib Hasan mengukuhkan yayasan nurul musthafa yang di ketuai oleh adiknya Habib Abdullah bin Jafar assegaf dan dia sendiri dengan izin resmi dari depag.
Tahun 2006 majelis ta’lim nurul musthafa semakin pesat.pada tahun itu pula,Habib Hasan mulai mendiami rumahnya sendiri yang juga menjadi kantor secretariat yayasan nurul musthafa.
Pada tahun 2007 yayasan nurul musthafa mulai mendirikan  gedung khusus untuk kegiatan ta’lim di atas tanah hibah yang terletak persis dibelakang kediaman Habib Hasan.padahal saat itu kontur tanah tersebut miring hingga sulit untuk segera bias merealisasikan pembangunan tersebut.tanah itu perlu di urug,namun untuk mengurugnyadibutuhkan tanah yang tidak sedikit,apalagi kiri kanan lahan tanah tersebuttelah dibatasi tembok tembok tetangga.
Ketika menyadari hal itu,Rahman,tangan kanan Habib Hasan menyatakan pesimis,namun habib hasan dengan tenang menjawab,”sabar saja,nanti juga akan adatanah untuk mengurug”.benar saja beberapa hari kemudian rahman menerima kedatanagn tetangga Sebelah yang merencanakan ingin membuat kolam renang sehingga akan membuang tanah yang cukup banyak,”pucuk di cita ulam tiba”kata Rahman.
Maka tanoa kesulitan,tanah dari tetengga sebelah dipindahkan kerumah Habib Hasan.kegiatan majelis ta’lim berjalan sejak senin gingga sabtu ba’da magrib yang di hadirisekitar 300 orang dampai 400 orang jamaah.malam senin pembacaan kitab syarah Ainiyah,karya Habib Ahmad bin Hasan Alattos,malam selasa pembacaan Syafinatunnajah di kuti dengan ziarah ke makam Habib KUncung di kalibata,malam rabu pembacaan shalawat dan kitab riyadussholihin,malam kamis pembacaan nama nama Nabi SAW dengan qasidahan,malam jum’at pembacaan Dalailul Khairat dan kitab Arbain nawawi diteruskan ziarah ke makam Habib Salim bin toha Alhaddad.pada malam ahad Habib Hasan mengerahkan jamaahnya untuk mengikuti majelis ta’lim yang berpindah pindah sesuai undangan.
Para jamaah itu dikoordinir di suatu tempat yang strategis dan kemudian membentukkonvoi menuju  ke tempat acara bersama dia dan krunya dan iring-iringan kenderaan roda 4 dan roda 2.di sepanjang jalan merekamengumandangkan kalimah kalimah tauhid dan sejenisnya.
Ketika sampai di tujuan,disana ribuan jamaah yang lain telah menanti.dan angkasa pun dimeriahkan dengan dentuman kembang api.setelah itu,acara ta’lim dimulai dan berlangsaung hingga2-3 jam,sekitar jam 00.00 acara usai dan para jamaah membubarkan diri dengan tertib.dirumahnya pun  Habib Hasan masih menggelar pengajian hingga subuh tiba.

0 komentar:

Posting Komentar