Read more: http://pkt-studio.blogspot.com/2012/03/untuk-mencari-tutorial-cara-membuat.html#ixzz1yd6Hmdnt
Read more: http://pkt-studio.blogspot.com/2012/03/untuk-mencari-tutorial-cara-membuat.html#ixzz1yd6T3ElW

Kamis, 12 Juli 2012

MEMBELAH ANGKASA DI MALAM YANG MULIA

MEMBELAH ANGKASA DI MALAM YANG MULIA
Isra mi’raj,dua patah kata yang begitu fenomenal,dari zaman dulu.saat pertisriwa itu belum lama berselang hingga pada zaman teknologi seperti sekarang ini,tema Isra Mi’raj tidak habis habisnya dibacakan orang terutama sekali menjelang datangnya momentum tanggal 27 Rajab,disegenap hitungan tahun Hijriyah.
Ada yang mengulas Isra Mi’raj berdasarkan runut kejadiannya.ada yang membahasnya dalam penggalan penggalan kejadian untuk mengambil hikmah yang terjadi untuk mengambil hikmah yang terjadi dibalik kejadian kejadian dimalam itu.adapula yang untuk mencoba menganalisanya secara ilmiyah.walhasil,jalan jalan cerita yang terjadi dimalam yang dahsyat itu.kesemuanya menarik untuk di ikuti,dari sudut pandang manapun kejadian tersebut di telaah.
Para ulama dari zaman ke zaman yang menuliskan kisah tentang Isra Mi’raj dalam kitab kitab mereka,baik secara khusus pada kitab tersendiri,maupun lewat kutipan kutipan didalam karya karya mereka ,tidak terhitung banyaknya kitab yang telah ditulis oleh para ulama terkait dengan tema Isra Mi’raj.jelas ,itu menggambarkan bahwa tema ini bukan tema yang main main.Isra Mi’raj bukan sekedar wisata langit yang dijalani oleh Rasulullah SAW dimalam 27 Rajab yang melainkan perjalanan maha dahsyat yang menyimpan hikmah yang sangat besar dan informasi yang begitu berharga.
Diantara sekian banyak ulama yang menulis kisah tentang Isra Mi’raj,salah satunya adalah Habib Utsman bin Abdullah bin Yahya Al-Alawi Al Batawi lewat salah satu karyanya.diantara lebih dari seratus kitab yang telah ia tulis,sang Mufti mengisahkan peristiwa Isra Mi’raj dimalam itu dengan sangat terperinci.
Sementara pihak menganggap kisah kisah seperti ini sebagai kisah yang tidak ilmiyah,mengada ada,bahkan dikatakan membodohkan .pandangan seperti itu tentunya tidak serta merta menjadi  alas an untuk menafikan kebenarannya.ketokohan Habib Utsman sebagai ulama besar yang tidak diragukan lagi akan keluasan ilmunya cukup menjadi alas an untuk tetap menanggap penting menyimak kisah menarik yang dituturkannya.
Habib Utsman mengisahkan kejadian yang terjadi dimalam Isra Mi’raj dalam kitab yang  ditulisnya dengan hurup arab melayu itu.ia sendiri mengatakan bahwa penuturan kisah dalam kitabnya tersebut adalah sebagaimana yang telah dituturkan pula oleh para ulama ahli tafsir,agar umat dapat membacanya dalam satu tulisan.Habib Utsman mengumpulkan dan menuliskannya dalam sebuah kitab yang ia namakan Az-Zahr Al-Basim.
Setelah perjumpaan (atas izin Allah SWT) dengan para Nabi dan Rasul di Masjidil Aqsha,Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW dan menuntunnya menuju ke batu Shakhrah,batu Shakhrah adalah sebuah batu besar yang berada ditengah Masjid Aqsha,Masjid yang menjadi kiblat bagi selruh Nabi AS.batu itu merupakan tepat pijakan bagi Rasulullah SAW berMi’raj yang di keluarkan dari syurga Firdaus.diatas batu tersebut terdapat tangga yang besar dan sangat elok rupanya.tengga itu terdiri dari sepuluh tingkat anak tangga,berselang seling.satu terbuat dari perak dan satu lagi terbuat dari emas yang bertahtakan Ratna mutu manikam,serta dihiasi bebatuan Yaqut merah dan putih disebelah kanan dan kirinya,pangkal bagian bawah tangga tersebut diletakkan Jibril AS di atas batu shakhrah.sementara ujung bagian atasnya terletak tepat di bagian bawah Arsy,dengan kekuasaan Allah SWT tiap tiap satu tingkatan  anak tangga itu dapat naik dan turun dimana tingkatan pertama anak tangga itu turun dari langit yang pertama sampai di atas batu shakhrah.
Rasulullah SAW menaiki tangga Mi’raj itu,anak tangga demi anak tangga,dari langit yang pertama hingga langit yang ke tujuh kemudian anak tangga yang kedelapan mengangkatnya hingga ke Sidratul Muntaha.anak tangga yang ke Sembilan mengangkatnya hingga ke Kursi dan anak tangga yang kesepuluh mengangkatnya hingga sampai ke Mustawa,jarak antara satu tingkatan anak tangga adalah perjalanan 500 tahun.itulah yang digambarkan oleh para ulama tafsir perihal tingkatan Mi’raj Rasulullah SAW.sebagaimana yang diambil dari banyak riwayat yang di kumpulkan para ulama.setelah Rasulullah SAW bersama Jibril AS naik keatas tingkat anak tangga yang pertama dari Mi’rajnya itu,beliau naik dengan kecepatan bagaikan kilat yang menyambar hingga beliau SAW dan Jibril AS sampai kelangit yang pertama.
Jibril AS kemudian member salam kepada malaikat penunggu langit yang pertama itu,”Assalamu alaik”.
Penunggu langit yang pertama bertanya,”siapa engkau?”
Jibril AS menjawab,”Aku Jibril”.
Lalu ia Tanya lagi,”siapa yang bersama denganmu?”
“aku bersama Muhammad”,jawab Jibril AS.
Malaikat itu kembali bertanya,”apakah memang sudah diperintahkan untuk datang?”
“ya,memang sudah diperintahkan untuk datang” jawab Jibril AS lagi.
Malaikat itupun membukakan pintu langit yang pertama tersebut  seraya mengatakan “Alah SWT telah member kehormatan kepada Nabi ini,dan kepada khalifahnya (Jibril AS) maka inilah sebaik-baiknya khalifah dan sesebaik-baiknya pengunjung.
Di langit yang pertama itu,Rasulullah SAW melihat Nabi Adam AS dan member salam kepadanya,Nabi Adam AS menjawabsalam tersebut dan mengatakan,”sambutan yang luas pada putraku yang shaleh dan Nabi yang shaleh.
Saat itu Rasulullah SAW juga melihat pemandangan para malaikat dalam jumlah yang sangat banyak berbaris sambil bertasbih dan bertahlil.sesaat kemudian,mereka berdua melanjutkan perjalanan ke langit yang kedua.sesampainya dilangit yang kedua,Jibril AS meminta kepada malaikat penunggu langit agar membukakan pintu langit yang kedua.
malaikat itupun bertanya,”siapa engkau?”
Jibril menjawab,”Aku JIbril”.
lalu ditanya lagi,”siapa yang bersama denganmu?”.
“Aku bersama Muhammad” jawab Jibril AS.
Malaikat itu bertanya lagi,”apakah memang telah diperintahkan untuk datang?”
Jibril AS kembali menjawab,”iya,memang telah diperintahkan untuk datang”,malaikat itupun membukakan pintu langit yang kedua seraya member penghormatan,pujian pujian,dan doa bagi Rasulullah SAW seperti halnya yang dilakukan malaikat dilangit yang pertama.
Di langit yang kedua,Rasulullah SAW melihat Nabi Isa AS putra Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariyya AS,Rasulullah menyampaikan salam kepada keduanya.keduanya pun membalas salam Rasulullah SAW berikut segala kehormatan,pujian pujian dan doa bagi Rasulullah SAW.
Kembali Rasulullah melihat para malaikat dalam jumlah yang sangat banyak hingga berkali kali lipat banyaknya dari jumlah malaikat yang menghuni langit yang pertama.mereka berbaris seraya bertasbih,bertahlil dan bertahmid ke hadirat Allah SWT.
Begitulah seterusnya,langit demi langit dilewati dalam perjalanan Mi’raj Rasulullah SAW bersama Jibril AS.dilangit yang ketiga Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS yang sangat tampan dan elok rupa wajahnya,dilangit yang keempat Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi bertemu dengan Nabi Idris AS,dilangit yang kelima bertemu dengan Nabi Harun AS dan dilangit yang keenam bertemu dengan Nabi Musa AS.
Setiap kali bertemu dengan para Nabi,Rasulullah SAW beroleh penghormatan,pujian pujian dan doa yang disampaikan oleh para Nabi yang mulia tersebut,serta dari para malaikat penjaga pintu langit hingga kemudian sampailah Rasulullah SAW dilangit yang terakhir,langit yang ketujuh.dailangit yang ketujuh Rasulullah SAW bertemu dengan bapaknya para Nabi,Nabi Ibrahim AS.
Dalam perjumpaan itu,Nabi Ibrahim AS berkata kepada Rasulullah SAW,”Wahai Muhammad,banyakkanlah hajatmu daihadapan Tuhanmu Azza Wajalla,yaitu hajat bagi ummatmu,sebab umatmu adalah umat yang dhaif,kemudian wahai Muhammad sampaikanlah berita kepada umatmu bahwa syurga itu begitu luas dan begitu bagus,surga adalah tanaman dari kalimat Subhanallah wal hamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar,karenanya,barang siapa membaca kalimat tersebut satu kali,ditumbuhkan baginya satu pohon didalam surga”.demikianlah pesan yang disampaikan oleh Nabi Ibrahim AS kepada Rasulullah SAW.
Pada saat itu Rasulullah SAW kembali melihat para malaikat dalam jumlah yang teramat banyak hingga berkali kali lipat banyaknya dari jumlah malaikat yang menghuni langit sebelumnya,para maiaikat ituberbaris serayamengeluarkan suara yang terdengar sangat dahsyat dan menggemparkan saat mereka bertasbih,bertaqdis (mensucikan),tertamjid (memuliakan),bertakbir dan berta’zhim (mengagungkan) ke hadirat Allah SWT.
Setelah bertemu dengan Nabiyullah Ibrahim AS,keduanya melanjutkan kembali perjalanannya hingga ke tingkat kedelapan dari perjalanan Mi’raj yaitu ke Sidratul muntaha
Sidratul muntaha digambarkan laksana sebuah pohon yang sangat besar,besarnya itu tidak diketahui kecuali oleh Allah SWT,dikatakan sekiranya seseorang  menunggang kuda dan melarikan kudanya dengan cepat selama tujuhpuluh tahun,bayangan dibawah teduhnya pohon itu belum dapat dilampaui.
Setiap satu daun pohon itu dapat meneduhkan beberapa makhluk dibawahnya,diatas setiap daunnya terdapat satu malaikat yang sedang membaca tasbih dan taqdis dengan kemerduan suara yang belum pernah didengar oleh manusia,begiru banyak kejadian dan kemegahan yang terdapat pada pohon Sidratul muntaha,yang cahayanya sangat elok
Pohon Sidratul muntaha memiliki dasar  yng berada diatas langit yang ke tujuh,cabang cabangnya berada diatas kursi,sementara setiap ujung cabangnya mencapai  setiap malaikat yangtengah berada diatas Arsy.dipertengahan pohon itulah berada maqam (kedudukan) Nabi Ibrahim AS.
Sesampainya disana,Jibril AS berkata kepada Rasulullah SAW “Ya Muhammad,berjalanlah karenaengkau lebih mulia dariku” maka berjalanlah Rasulullah SAW dimuka,maka Jibril AS berjalan dibelakang Rasulullah SAW.alam disana adalahalam yang banyak dipenuhi hijab,sesampainya Rasulullah SAW bersama Jibril AS disuatu tempat,berkata malaikat penunggu hijab yang pertama,”siapa engkau?”,”Aku Jibril  bersama Muhammad yang telah diperintahkan untuk datang” dan malaikat itupun bertakbir “Allahu Akbar”.
Kemudian malaikat menguluarkan tenagnnya dari bawah hijab dan mengangkat Rasulullah SAW ke atas tingkat Mi’raj yang kesembilan.sesampainya di Mi’raj yang kesembilan,ibril AS berhenti Rasulullah SAW pun berkata kepada Jibril AS,”Wahai kekasihku mengapa engkau tidak ikut naik? Apakah engkau akan meninggalkan diriku seorang diri?” Jibril AS menjawab “bangsa kami,malaikat tidak beradakecuali pada maqam yang telah diketahui (ditentukan)”.kemudian malaikat hijab yang pertama bersama Rasulullah SAW naik bagaikan kilat hingga sampailah pada malaikat yang kedua,malaikat itu berkata,”siapa engkau”malaikat hijab yang pertama menjawab,”Aku malaikat hijab yang pertama bersama Muhammad yang telah diperintahkan untuk datang” malaikat itupun bertakbir,”Allahu Akbar”.
Kemudian malaikat itu mengluarkan tangannya dari bawah hijab dan mengangkat Rasulullah SAW yang diiringi sejumlah malaikat disetiap hijab yang dilalui,hingga sampailah Rasulullah SAW pada tingkat Mi’raj yang kesepuluh
 
MUSTAWA

Ditingkat Miraj yang kesepuluh,mereka menaikkan Rasulullah SAW kembali hingga sampai pada suatu tempat yang dinamakan Mustawa,Mustawa adalah suatu tempat yng maha tinggi lagi maha luas dan sangat terang bercahaya.ditempat itu,Rasulullah SAW mendengarkan suatu qalam,yang bergerak gerak diatas Lauhul Mahfuzh.
Dari atas,turunlah sebuah tempat sebuah tempat duduk yang sangat megah dan bersinr dengan segala cahaya,namanya Ar-Rafraful Akhdhar,para malaikat Muqorrobin kemudian mendudukkan Rasulullah SAW diatas tempat duduk itu.tak lama emudian Ar-Rafraful Akhdhar menaikkan beliau dengan kecepatan bagaikan kilat hingga sampailah beliau dibawah Arsy.
Sesampainya dibawah Arsy,sangatlanberdebar hati Rasulullah SAW,lidahnya kelu terkunci dari kata kata lantaran kehebatan Arsy yang sangat agung dengan kemegahan cahayanya.
Karena kasih saying Allah SWT bagi hambaNya yang mulia ini,pada saat itu juga Allah SWT menciptakan malaikat yang serupa dengan Abu bakar Ash siddiq,kekasih Rasulullah SAW,demi menenangkan hati Rasulullah dari segala ketakutannya,kemudian malaikat tersebut berkata kepada Rasulullah SAW,”Hai Muhammad sesungguhnya tuhanmusedang member shalawat atasmu”
 
PERJUMPAAN AGUNG

Dibawah Arsy,turunlah setetes Sundusil Asry yang jatuh kelidah Rasulullah SAW.kelezatannya belum pernah dirasakan oleh makhluk manapun,dengan setetes Sundusil Arsy itu,Rasulullah SAW beroleh karuni ilmu Awwalin wal Akhirin (pengetahuan orang orang yang terdahulu dan terkemudian)
Sesaat kemudian lisan suci Rasulullah SAW terbuka dan menghaturkan kesempurnaan penghormatan ke hadirat Allah SWT.”Attahiyatul lillah wash shalawatu wath thayyibat (segala kehormatan yang sempurna bagi Allah serta segala keberkahan)”.Rasulullah SAW menjawab”Assalamu alaina wa ala ibadillahish sholihin (kesejahteraan atas kami danatas segala hamba Allah yang sholih)”.
Kemudian Rasulullah SAW menyampaikan beberapa permintaan ke hadirat Allah SWT lewat sejumlah munajatnya.maka,keseluruhan permintaannya itu diperkenankan oleh Allah SWT bagi Nabi Muhammad SAW dan bagi ummatnya.
Allah SWT mengaruniakan kepada Rasulullah SAW 3 jenis ilmu,ilmu yang pertama tidak di izinkan Allah SWT untuk disampaikankepada siapapun,ilmu yang kedua Allah menginzinkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk di sampaikan kepada sahabat pilihan,dan ilmu yang ketiga Allah meemrintahkan agar Rasulullah menyampaikan kepada ummatnya,sebagaimana di gambarkan dalam firmanNya,”Fa awha ila abdihi ma aw ha (Allah telah member pengetahuan kepada hambanya pada apa yang telah diberikan pengetahuan kepadanya)”.
Allah SWT kemudian menyampaikan kewajiban Shalat atas Nabi Muhammad SAW dan atas umatnya lima puluh waktu sehari semalam.
Maka setelah Nabi Muhammad SAW usai bermunajat kepada Allah SWT dengan segala permintaan dan menerima segala perintahNya dan di sisi lainyya Allah SWT telah memperkenankan segala permintaan hambaNya dan telah menyampaikan segala perintahNya kepada sekalian umat Nabi Muhammad SAW dan pada saat itu sekalian malaikat mengucapkan,”Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammad darrasulullah”,
Allah SWT kemudian mengizinkan Nabi Muhammad SAW untuk pulang,agar dapat mengympaikan segala perintahNya kepada sekalian ummatNya,Rasulullah SAW kembali di antar oleh Ar raffaful akhdar,setelah turun Rasulullah SAW kembali bertemu dengan Jibril AS di Sidratul Muntaha.
 
PERTANDA KEISTIMEWAAN RASULULLAH SAW

Jibril AS menyambut Rasulullah SAW yang baru saja berjumpa dengan Allah SWT,dengan segala puji-pujian,seraya mengatakan,”berbahagialah engkau,wahai Muhammad dengan karunia Allah SWT yang belum pernah diberikan kepada mahluk apapun dan pangkat kebesaran  yang tidak pernah dicapai oleh makhluk manapun,bersyukurlah hambaNya yang telah bersyukur kepadaNya.
Maka kemudian Rasulullah SAW pun mengucapkan syukur kepada Allah,lalu Rasulullah SAW turun hingga ketemu lagi dengan Nabi Musa AS.bertanya Nabi Musa AS,”Apa yang telah diperintahklan oleh Alah SWT kepda umatmu Wahai Muhammad?” Rasulullah SAW berkata,”Shalat limapuluh waktu sehari semalam”,maka Nabi Musa pun mengatakan “kembalilah kepada Allah dan mintakanlah kepadanya keringanan atas umatmu,karena umatmu tak kuasa mengerjakannya”.
Mendengar perkataan Nabi Musa AS,Rasulullah naik kembali ke Sidratul Muntaha dan bersujud ke hadirat Allah SWT,Allah SWT yang maha mengetahui.”Wahai Muhammad angkat kepalamu dan mintalah apa yang engkau kehendaki”
Rasulullah SAW mengatakan “Ya Allah hamba meminta keringanan atas umat hamba: Allah pun kemudian mengurangi jumlah waktu shalat sehari semalam dikurangi lima waktu.pada saat turun dan bertemu kembali dengan Nabi Musa AS,Rasulullah mengabarkan keringanan yang diberikan.
Tapi Nabi Musa AS berkata,”Mintalah kembali keringanan untuk umatmu,karena umatmu tak kuasa mengerjakannya”.demikian hal itu terjadi berulang ulangsampai lima waktu sehari semalam.Allah DWT berfirman”itulah yang Aku tentukan atasmu dan atas umatmu dan pada shalat yang lima waktu itu pahalanya limapuluh waktu.barang siapa hendak mengerjakan suatu kebaikan yang sunnah dan ia tidak sampai dapat mengerjakannya itu tetap dihitung sebagai kebajikan,dan jika sampai dikerjakan ditulis baginya sepuluh kebajikan.sementara barang siapa hendak mengerjakan suatu kejahatan dan ia tidak sampai mengerjakannya,itu tidak ditulis baginya suatu kejahatan. Tapi jika ia mengerjakannya ditulis baginya sebagai suatu jekahatan.
Saat Rasulullah SAW berjumpa kembali dengan Nabi Musa AS dan Nabi Musa AS kembali mengatakan kepada Rasulullah agar memintakan  kembali keringanan atas kewajiban jumlah waktu shalat yang ditetapkan.Rasulullah SAW mengatakan,”Kami sangat malu kepada Allah Azza Wa Jalla dan Ia telah menentukan shalat lima waktu itu”.para ulama mengatakan,berulang ulangnya Rasulullah SAW menghadap Allah SWT hingga sembilah kali untuk memintakan keringanan atas umatnya ke hadirat Allah SWT dan kemudian Allah SWR memperkenankan atas segala permintaan tersebut itu adalah suatu pertanda yang Allah berikan kepada para malaikat akan ketinggian kedudukan terkabulnya Syafaat Rasulullah SAW.
 
KEINDAHAN ALAM SURGA

Kemudian Allah SWT menyuruh Jibril AS untuk emmbawa Rasulullah SAW pergi melihat surga dan isinya beserta segala nikmat yang ada didalamnya dan kemudian menunjukkan bagaimana dahsyatnya api neraka,”Hai Muhammad marilah kita melihat surge dan segala kenikmatan yang Allah sediakan bagi para hambaNya yang berbuat taat kepadaNya,” kata Jibril AS.
Lalu keduanya pun pergi menuju surge,belum lagi Rasulullah sampai di surge,dari kejauhan beliau telah mencium bau-bauan yang amat hrum dengan segala jenis harumnya wewangian yang belum pernah tercium oleh makhluk,beliau juga mendengar bebunyian surge yang bermacam macam senandungnya yang belum pernah terdengar oleh manusia.
Sesampainya didalam surge,Rasulullah SAW melihat kebun kebun surge yang amat luas dan amat banyak macamnya dengan pepohonan yang bermacam macasm baik yang ada maupun yang tidak ada di bumi.seperti halnya pohon yang terbuat dari emas dan Zabarzad,sementara daun daunnya dari Zamrud yang lembut bagai sutra.kembang dan buahnya laksana merah delima dengan zabarzad berjenis jenis bentuk dan rasanya.
Tiap kali dipetik buahnya atau kembangnya,pada saat itu juga keluar gantinya,jika seorang ahli surge sedang menginginkan bunyi bunyian datanglah angin yang lemah lembut meniup segala daun pepohonan surya yang bergesekan satu sama lain hingga mengeluarkan segala lagu dan bebunyian yang belum pernah didengar oleh manusia.
Rasululah SAW juga melihat di dalam surge beberapa sungai besar yang airnya lebih bening dari kaca yang terang,sebagiannya berisi susu yang amat  putih dan tidak berubah selama lamanya,sebagiannya lagi terdiri dari madu yng sangat bening dan sebagiannya lagi berisikan arak yang sangat nikmat tapi tidak memabukkan.
Tepian sungai itu sebagiannya terbuat dari perak sebagiannya dari emas,sebagiannya dari mutiara dan sebagiannya dari zabarzad.tiap tiap sungai memiliki keselarasan antara jenis isinya dan jenis tepinya.Takdir Allah SWT lah yang menyelaraskan itu semua.
Demikian pula kedudukan setiap mahligai dengan segala kebunnya dan sungainya,yang kesemuanya itu sangan selaras antara satu sama lain,segala keistimewaan surga itu belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah di lihat oleh mata dan belum pernah terdetak dalam hati.
Tanah surge terbuat dari kesturi,dan bebatuannya adalah ratna manikam yang tidak seperti yang ada di bumi.setiap bidadari yang disediakan untuk ahli surge amat elok rupanya dan amat putih bening bersinar sinarcahayanya bagai muiara dengan segala perhiasan dan pakaiannya.maka setelah Rasulullah melihat segala nikmat yang sedemikian hebat yang terdapat didalam surge,Rasulullah bersabda,”bagi yang demikian ini,beramallah orang yang beramal.
 
DAHSYATNYA SIKSA NERAKA

Kemudian kepada Rasulullah ditunjukkan isi neraka.didalamnya Ia melihat segala ejnis siksaan dahsat dengan rantai yang besar besar terbuat dari api neraka,serta bermacam ikatan,pukulan,ular ular besar maupun kalajengking yang besar besar yang terbuat dari api neraka.bila kalajengking itu menggigit seribu tahun belum hilang rasa sakitnya.
Didalamnya terdapat pula pohon pohon berduri yang terbuat dari api neraka.sebagian makanan penghuni neraka.sementara itu,termbaga yang lumer,darah,nanah menjadi minuman bagi mereka.kepala mereka dilempar dengan batu api neraka,tiap kali hancur,kepala mereka dibentuk kembali dan kemudian dilontarkan lagi batu api itu,demikian seterusnya.Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril AS,”apakah gerangan itu wahai Jibril?” Jibril AS menjawab”itulah yang berat kepalanya dari mengerjakan shalat lima wakyu”.
Kemudian beliau melihat kaum yang disumpalkan dimulut mereka bebatuan yang menyala yang terbuat dari api neraka jahannam hingga keluar batu batuan itudari dubur mereka secara terus menerus.Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril,”apakah gerangan yang terjadi pada mereka iru wahai jibril?”Jibril AS menjawab”itulah yang memakan harta anak yatim secara zhalim”,kemudian Rasulullah melihat penghuni neraka yang perutnya besar seperti rumah hingga menyeret nyeretnya sendiri,setiap kali bangun maka terjatuh dengan berteriak teriak.tertanya Rasulullah kepada Jibril AS,”apakah gerangan mereka itu wahai Jibril?”Jibril menjawab “itulah orang  yang memakan bunga atau riba”.kemudian Rasulllah melihat kaum perempuan tergantung didalam api neraka dengan batang besi api neraka yang dimasukkan dipayudara mereka dan kemudian menyembur darah dan nanah dari kemaluan mereka.Rasulullah bertanya kepada Jibril  “wahai Jibril siapa gerangan mereka itu?”Jibril menjawab”mereka adalah kaum perempuan yang berzhina dan membunuh”
Rasulullah SAW juga melihat kaum yang di siksa dengan diberi pakaian dari aspal yang menyala yang terbuat dari api neraka kemudian dituangkan timah yang lumer di telinga mereka maka Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril<”apa tang terjadi kepada mereka wahai Jibril? Jibril AS menjawab,”mereka itu orang yang lalai di dunia lanaran bunyi bunyian yang haram”.
Kemudian Rasulullah SAW melihat suatu kaum yang telah terbuka mulut mereka itu hingga bibirnya yang sebelah bawah menyeret kakinya dan keluar dari mulut mereka itu darah dan nanah,Rasulullah SAW bertanya kepada JIbril AS,”apakah gerangan  yang terjadi kepada mereka?” Jibril AS menjawab”mereka adalah orang orang yang bersaksi dengan sumpah palsu”.
Demikian Rasulullah SAW juga melihat bermacam macam siksaan lainyya yang ada didalam neraka,masing masing karena dosa yang mereka perbuat,orang orang yang mati dalam keadaan tidak bertaubat dan tidak mendapat syafaat dari Rasulullah SAW,semoga kita semua terhindar dari yang demikian.Amin ya Robbal Alamin.(alksh)

0 komentar:

Posting Komentar